Anak Pungut Yang Sukses
Pada
suatu hari Rusad hendak mengunjungi orang tuanya yang berada di balagedog,ia
bertemu dengan saudara perempuannya yang baru kemarin melahirkan seorang bayi
laki-laki yang mungil dan lucu. Saudara perempuannya bercerita bahwa Ia tidak
sanggup merawat bayinya dan ia ingin menyerahkan bayinya kepada Rusad dan
istrinya, sementara itu ia pun menjadi TKW di Arab Saudi dan ayahnya pergi ke
Jakarta. Akhirnya Rusad mau merawat bayi itu.
Anak Itu Pun tumbuh dewasa dan
sehat. Rusad menamainya Sarhani. Sejak kecil Sarhani diajari Rusad untuk bangun pagi, dan menggembala
kambing. Jadi sehari hari ia bekerja hanya menggembala kambing dan mencari
rumput di sawah.
Setelah sarhani berumur 20 tahun ,
sarhani bertemu dengan orangtua kandungnya dan sarhani pun ingin ikut bersama
orang tua kandungnya,namun Rusad melarang Sarhani untuk ikut dengan orang tua
kandungnya. Orang tua kandung Sarhani meminta maaf karena dulu tidakmau merawat
Sarhani dan memohon kedapa Rusad supaya
Sarhani bias ikut bersamanya. Kemudian istri Rusad membujuk Rusad agar
membiaarkan Sarhani pergi dengan orang tuanya. Setelah dua hari akhirnya Rusad
membolehkan Sarhani Pegi bersama Ibunya,tapi dengan syarat ketika Lebaran
Sarhani harus menggunjuni Rusad. Sarhani
sangat gembira bisa bertemu dengan orang tua kandungnya, sementara Rusad sangat
kehilangan akan perginya Sarhani, Rusad telah menganggap sarhani sebagai anak
sendiri.
Setelah Sarhani Tinggal bersama
orangtua kandungnya, Ia di Sekolahkan tapi Ia sekolah di Rumah
(HomeSchoooling). Sarhani sangatlah Pintar , hanya dengan Waktu Satu bulan saja
Ilmunya sudah Setara dengan anak SMP.
Sarhani merasa bahwa dia membebani orang tuanya, ia ingin membantu orangtuanya
dengan bekerja di daerah Bandung. Ia bekerja di salah satu pabrik Roti ternama Milik Pak Hamid. Sarhani bekerja dengan jujur
dan tekum, dengan ketekunannya, Ia menarik Simpati Pak Hamid dan menjadikan
sarhani sebagai Asisten Pribadi Pak Hamid.
Setelah beberapa hari sarhani
bekerja sebagai asisten Pak Hamid, Sarhani dikenalkan dengan Purti Bungsu Pak
Hamid, Ia pun tertarik dengan Putri Bungsu Pak Hamid,begitu pula dengan putri
bungsu Pak Hamid. Akhirnya Sarhani Melamar Putri Bungsu Pak Hamid dengan Tiga
ekor Kambing dan dan satu ekor Sapi yang dulu iya rawat ketika Ia masih tinggal
bersam orangtua angkatnya. Setelah Menikah Sarhani tidak lagi bekerja dengan Pak Hamid, Ia membuka
Usaha Kuliner dengan merintis Rumah makan di daerah Bandung, tak hanya itu
sarhani di karuniai dua anak perempuan yang kembar dan cantik. Rumah makannya
sekarang sangat sering di kunjungi para pembeli bahkan tak jarang rumah
makannya sepi,dan hingga sekarang Sarhani menjadi Sukses.walaupun iya telah
sukses, Ia tak lupa dengan janjinya kepada Rusad, Ia setiap Akhir Bulan selalu
mengunjungi Rusad.
Cerita Ini hanya Fiktif belaka bila ada kesamaan nama dan tempat itu hanya editan.
IZDΩ